Biografi Djoko Pekik Dan Lukisannya

5 PELUKIS TERKENAL DI INDONESIA

[ BAGIAN 4 ]

Djoko Pekik

Meski berasal dari keluarga yang miskin, alasannya kegigihan dan kerja kerasnya untuk selalu berkarya Djoko Pekik sanggup menghasilkan sebuah karya yang bernilai sebesar satu Miliar.

ASAL DJOKO PEKIK

Djoko Pekik yakni seorang pelukis yang lahir di Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah pad tangga 2 Januari 1937. Beliau merupakan anak dari seorang petani yang sanggup dikatakan keluarga miskin. Hal ini mengharuskan dia untuk membantu orang tuanya mencari nafkah.

Pada ketika Djoko Pekik masih kecil, dia bercita-cita untuk menjadi seorang kepala desa yang mekepunyaani seperangkat gamelan. Sedangkan menjadi seorang pelukis yakni sesuatu yang tidak pernah dia cita-citakan sebelumnya. Hanya saja, semenjak kecil dia sudah sanggup memperlihatkan talenta melukisnya yang pada ketika itu dia menggambar baju tokoh Kelenting Kuning.

PENDIDIKAN DJOKO PEKIK

Riwayat pendidikan Djoko Pekik tidak sanggup dikatakan berjalan dengan mulus alasannya dia tidak tercapai hasil yg di inginkan sekolah dasar. Akan tetapi pada tahun 1957-1962, dia menentukan meneruskan pendidikannya ke Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta.

ORGANISASI YANG DIIKUTI DJOKO PEKIK

Pada ketika Djoko Pekik masih muda, dia juga aktif dalam organisasi. Organisasi yang dia ikuti yakni LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakyat). LEKRA merupakan Lembaga yang berhubungan dengan PKI. Lembaga ini mekepunyaani fokus pada sosial kerakyatan dan menolak imperialisme, kolonialsme, dan kapitalisme.

Pada ketika tragedi G30/S/PKI, semua orang yang aktif baik organisasi maupun forum yang berhubungan dengan PKI dibersihkan. Djoko Pekik menjadi tahanan pada tanggal 8 November 1965 dan kemudian dipenjara di Wirogunan. Pasca penahanan tersebut, Djoko Pekik mengalami vakum dalam dunia melukisnya. Akan tetapi, jiwa melukisnya tidak pernah mati hingga dia dibebaskan dari tahanan.

PENGHARGAAN DAN HASIL KARYA YANG DIHASILKAN DJOKO PEKIK

Pada selesai tahun 80-an, seorang sarjana lukis yaitu Astari Rasyid melaksanakan penelitian disertasi pada lukisan Djoko Pekik. Hasil penelitiannya mengambarkan bahwa baik di dalam negeri maupun di luar negeri, ternyata banyak yang membaca karya-karya Djoko Pekik. Keikutsertaan Djoko Pekik pada festival yang diselengarakan di Amerika pada tahun 1989 menciptakan Djoko Pekik terkenal, sehingga banyak para kolektor yang berburu karya dari Djoko Pekik.

Dari setiap karya yang Djoko Pekik keluarkan, dia mendapat penghargaan yang beberapa diantaranya yakni :

Pada tahun 1999, karya yang Djoko Pekik hasilkan yaitu Indonesia 1998 Berburu Celeng dan Persiapan Pentas dihargai senilai satu miliar.
Pada tahun 2000, menghasilkan karya yang berjudul Majelang Pentas dan A Performance berhasil terjual.
Pada tahun 2003, menghasilkan karya yang berjudul penari Ropeng dan Awal Bencana di Lintang Kemukas 1965
Pada tanggal 22 Maret 2004, menghasilkan karya berjudul Ledak Gogik
Pada tanggal 11 Juni 2004 menghasilkan karya yang berjudul Raksasa Mata Satu dan Wanita Jawa.