Info Terbaru 2022

Pemberontakan Rms

Pemberontakan Rms
Pemberontakan Rms

Pemberontakan RMS, Tujuan, Akhir, Latar Belakang dan Dampaknya – Materi pembahasan kali ini yakni ihwal pemberontakan RMS yang akan ContohSoal.co.id terangkan secara detail. namun dipertemuan sebelumnya ContohSoal.co.id juga telah membahas bahan ihwal Pemberontakan Apra Nah untuk lebih jelasnya mari kita simak bersama ulasan dibawah ini.


Latar Belakang RMS


 Materi pembahasan kali ini yakni ihwal pemberontakan RMS yang akan ContohSoal Pemberontakan RMS


Pada tanggal 25 April 1950 telah terjadi sebuah proklamasi ihwal berdirinya Republik Maluku Selatan yang kala itu diproklamasikan oleh sekelompok orang yang notabene merupakan mantan KNIL dan masyarakat Pro-Belanda.


Diantara orang-orang tersebut antara lain yakni Dr.Christian Robert Steven Soumokil, Andi Aziz dan Westerling.


Pemberontakan yang mereka lakukan ini merupakan bentuk ketidakpuasan atas kembalinya Republik Indonesia Serikat ke Negara kesatuan Republik Indonesia.


Pemberontakan ini diwarnai dengan unsur KNIL atau het koninklijke Nederlanda(ch) atau secara harfiah merupakan tentara kerajaan Hindia Belanda yang merasa tidak puas lantaran status mereka yang tidak jelas.


Kala itu atas keberhasilan APRIS mengatasi keadaan, mengakibatkan banyak masyarakat yang semangat atas kembalinya Republik Indonesia Serikat ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Di tengah upaya untuk mempersatukan dari keseluruhan wilayah Indonesia ini, ada aneka macam teror dan intimidasi yang mengancam masyarakat.


Beberapa teror tersebut antara lain ialah dipimpin oleh seorang Kapten berjulukan Raymond Westerling.


Dengan dibantu oleh anggota polisi dan pasukan KNIL yang merupakan bab dari Korp Speciale Troepen yang bertempat di Batujajar, Bandung, Jawa Barat ini melaksanakan agresi teror.


Tujuan Pemberontakan RMS


Setelah membahas latar belakang RMS, kini kita membahas mengenai tujuan pemberontakan RMS.


Pemberontakan ini didalangi oleh Soumokil mantang seorang Jaksa Agung yang bermaksud untuk melepaskan wilayah Maluku dari Negara Kesatuan republik Indonesia.


Gubernur Sembilan Serangkai yang mempunyai anggota pasukan KNIL dan Partai Timur Besar terlebih dahulu melaksanakan aneka macam propaganda.Sebelum memproklamasikan Republik Maluku Selatan,


Yang mana ini dilakukan supaya wilayah Maluku sanggup terlepas dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Disisi lain, Soumokil telah berhasil meyakinkan masyarakat dan membentuk kekuatan di kawasan Maluku Tengah.


Sementara itu orang yang tidak mendukung dan menyatakan mendukung negara Kesatuan Republik Indonesia maka akan diancam atau dimasukkan ke dalam penjara.


Akhirnya pada tanggal 25 April tahun 1950, Republik Maluku Selatan diproklamasikan. Kala itu yang menjadi presiden yakni J.H Manuhutu dengan perdana menteri Albert Fairisal.


Sementara beberapa menteri terpilih antara lain yakni Mr.Dr.C.R.S Soumokil, D.j Gasperz, J.B Pattiradjawane, J.Toule, S.j,H Norimarna, P.w Lokollo, H.f pieter, A.Nanholy, Z.Pesuwarissa dan Ir.J.A Manusama.


Sementara pada tanggal 27 April 1950 Dr.J.P nikijuluw diangkat menjadi wakil presiden dari Republik Maluku Selatan untuk wilayah di luar negeri dan berkedudukan di Den Haag, Belanda.


Pada tanggal 3 mei 1950, Soumokil menggantikan Manuhutui sebagai presiden Republik Maluku Selatan.


Pada tanggal 9 mei 1950 dibuat angkatan perang Republik Maluku Selatan (APMRS) yang dipimpin oleh panglima sersan Mayor KNIL, D.J Samson.


Sedangkan untuk kepala staff dipimpin oleh sersan Mayor Pattiwale. Beberapa anggota staff lainnya yakni sersan Mayor Aipasa, sersan Mayor Pieter dan Sersan Mayor Kastanja.


Dampak Pemberontakan RMS


Pada tahu 1978 anggota RMS menyandera kurang lebih 70 warga sipil yang berada di gedung pemerintahan Belanda di Assen-Wesseran.


Teror tersebut juga dilakukan oleh beberapa kelompok yang berada di bawah pimpinan RMS, ibarat kelompok Bunuh Diri di Maluku Selatan


Kemudian ditahun.1975 pada kelompok ini pernah melaksanakan perampasan kereta api dengan menyandera38 penumpang kereta tersebut.


Pada tahun 2002, dikala peringatan proklamasi RMS yang ke 15 dilakukan, di adakan program pengibaran bendera RMS di Maluku.


Akibat kejadian ini, 23 orang ditangkap oleh abdnegara kepolisian. Setelah penangkapan, mereka tidak terima lantaran menganggap ini tidak sesuai aturan yang berlaku.


Maka kemudian, mereka menuntut Gubernur Maluku beserta Kepala Kejaksaan Tinggi pada dikala itu oleh alasannya yakni melaksanakan penahanan yang di duga sebagai provokator pelaksana pengibaran bendera RMS.


Aksi ini terus dilakukan hingga pada tahun 2004. Ratusan Pendukung RMS mengibarkan bendera RMS di Kudamati. Akibatnya terjadi konflik penangkapan dan konflik pelopor RMS dengan NKRI.


Tidak cukup dengan aksi-aksi tersebut, Anggota RMS kembali membuktikan keberadaan kepada masyarkat Indonesia.


Lebih parah mereka tidak segan-segan meminta pengadilan neger Den Haag untuk menuntut Presiden SBY dan menangkapnya atas masalah HAM.


Upaya Penumpasan Pemberontakan RMS di Maluku 


Pada dikala berusaha penumpasan, pemerintah berupaya supaya sanggup mengatasi duduk kasus ini dengan cara berdamai. Maka upaya yang dilakukan  yakni, dengan cara mengirim misi perdamaian yang dipimpin oleh seorang tokoh orisinil Maluku, yakni Dr. Leimena.


Namun, misi yang diajukan tersebut ditolak oleh Soumokil. adapun misi perdamaian yang dikirim oleh pemerintah ialah terdiri atas para pendeta, politikus, dokter, wartawan pun tidak sanggup bertemu eksklusif dengan pengikut Soumokil.


Kemudian oleh alasannya yakni misi perdamaian tersebut tidak berhasil,maka pada  alhasil pemerintah melaksanakan operasi militer untuk membersihkan gerakan RMS dengan mengerahkan seluruh pasukan Gerakan Operasi Militer (GOM) III yang dipimpin eksklusif oleh kolonel .A.E.Kawilarang, yang pada dikala itu menjabat sebagai Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur.

Akhir Pemberontakan Rms


Ibukota RMS berhadil direbut dan pemberontakan ini alhasil tumpas, namun Tentara Nasional Indonesia kehilangan komandan Letnan Kolonel Slamet Riyadi dan Letnan Kolonel Soediarto yg gugur tertembak.


Pada awalnya Soumokil sendiri telah berhasil dalam upaya melarikan diri ke pulau Seram, namun pada akhirnya  ia berhasil tertangkap padatahun 1963 dan dijatuhi eksekusi mati


 


 


Nah itulah tadi bahan pembahasan ihwal pemberontakan RMS, semoga artikel kali ini sanggup bermanfaat bagi teman semua.


Artikel Lainnya :




Advertisement

Iklan Sidebar